Selasa, 17 Februari 2015

Eksotik Bali



Saat mendengar kata Bali terbayang keindahan-keindahan alam karena banyak orang bilang jika Bali merupakan surganya dunia. Aku pun tak menyangka mendapatkan kesempatan untuk berkunjung ke Bali selama dua hari. Setelah sampai di Pelabuan Gili Manuk aku menuju penginapan yang bertempat di Denpasar. Penginapan di sana mewah dengan fasilitas yang memuaskan.
Hari pertama aku mengunjungi Pantai Tanjung Benoa, terbayang olehku seperti keindahan pantai-pantai di Lombok namun saat aku melihat pantainya tidak seindah di Lombok yang aku lihat seperti pantai-pantai utara pada umumnya. Menariknya destinasi yang ditawarkan Pantai Tanjung Benoa bukan keindahan pantainya namun berbagai fasilitas permainan seperti Flying Fish, Banana Boat, Paraseling, dan naik perahu ke Pulau penyu. Bali begitu pintar dalam memanfaatkan pariwisata mereka memanfaatkan angin untuk sarana permainan. Seandainya Pantai Utara Jawa bisa seperti itu.
  

Sore harinya aku ke Pantai Kuta, rasanya penasaran ingin sekali melihat keindahan pantai kuta. Namun saat sampai di sana yang aku jumpai tidak jauh berbeda seperti Pantai Pangandaran, perbedaan keduanya terletak pada fasilitas yang ditawarkan untuk wisatawan. Di Pantai Kuta di sepanjang pantai terlihat wisatawan asing yang berjemur sedangkan di Pantai Pangandaran tak dijumpai hal itu.



Hari kedua perjalanan menuju Tanah Lot. Nah ini dia yang membuatku takjub keindahan karang-karang dan candi yang berada di atas bukit karang seperti melihat istana-istana di film Harry Potter. Air laut dengan suara ombaknya yang sesekali menyapu karang membuat suasana semakin indah. Tak heran jika banyak sekali yang mengabadikan fotonya di sana. 

Selama dua hari di Bali banyak sekali pelajaran yang bisa diambil bahwa fokus utama Bali yaitu dibidang pariwisata yang ditonjolkan secara maksimal. Jika berbicara keindahan pantai pasti setiap daerah mempunyai pantai yang lebih indah dari Bali namun setiap daerah belum bisa mengembangkan potensi pariwisata secara maksimal. Selain itu adat istiadat di Bali begitu kental inilah salah satu faktor penarik wisatawan, hal ini dibuktikan dengan tur gaid yang berpakaian adat Bali dan ketika berkunjung ke rumah makan aku tak mendengar alunan musik pop atau dangdut melainkan musik khas Bali. Itulah pengalamanku selama di Bali semoga setiap daerah bisa mengembangkan potensi pariwisata secara maksimal sehingga pendapatan daerah menjadi meningkat. 

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda