Sabtu, 28 Februari 2015

Wonderful Lombok

Lombok menjadi salah satu destinasi wisata yang sering dikunjungi wisatawan karena keindahan pantainya yang masih perawan dan adat istiadat yang masih dilestarikan. Saya berkesempatan mengunjungi Lombok selama 3 hari di Lombok. Setelah sampai di Pelabuan Padangbay, kita berangkat menuju penginapan di Kota Mataram.Sepanjang perjalanan saya sangat takjub melihat keindahan bangunan mesjid di setiap 500 meter berbeda dengan Bali yang sangat kental dengan budaya hindunya sedangkan di Lombok sangat kental budaya islam.

            Hari pertama di Lombok saya berkunjung ke desa adat Sasak Sade disana kita dapat menjumpai kerajinan tenun yang dibuat masyarakat desa adat Sasak Sade. Rata-rata motif kain tenun disana toke karena binatang melata ini dipercaya membawa keberkahan.


 Setelah itu kita menuju pantai kuta. Loh bukannya pantai kuta ada di Bali? Nah di Lombok juga ada disana kita bisa melihat keindahan dimana bukit dan pantai berdekatan.

 Kemudian dilanjutkan ke Pantai Tanjung Aan disana kita bisa melihat lokasi syuting film Rhoma Irama yang berjudul Sajadah Ka'bah. Saya pun menaiki bukit itu dan berfoto, wah hasilnya bagus sekali seakan-akan laut berada diatas bukit.
Hari kedua kita berkunjung ke budidaya mutiara dan teripang. Lombok merupakan penghasil terbesar mutiara. Disana terdapat dua jenis mutiara yaitu air laut dan air tawar. Tentu saja terdapat perbedaan antara antar mutiara air laut dan air tawar. Mutiara yang mahal adalah mutiara air laut.

Hari ketiga kita berangkat ke  Pulau 3 Gili yaitu Gili Trawaangan, Gili Air, dan Gili Meno. Perjalanan ke tiga gili tersebut harus menyebrang seperti ke pulau seribu. Uniknya dari jalan raya menuju pelabuan kita tidak boleh naik kendararaan pribadi melainkan naik cidomo kendaraan khas Lombok. 
Setelah sampai di pelabuan kita menaiki perahu sekitar setengah jam. Setelah sampai suasana di pulau Gili ini begitu berbeda konsep mewah seperti bali banyak di jumpai disini karena banyak wisatawan yang berkunjung adalah turis asing. Saya memilih untuk menaiki sepeda keliling pulau.



Setelah tiga hari di Lombok aku merasa senang karena pariwisata disana masih asri dan tidak sehiruk pikuk wisatawan asing dan aku bisa membeli oleh-oleh khas Lombok dengan harga terjangkau. Semoga Lombok dapat mempertahankan keindahan daerahnya dan terus membangun potensi pariwisata.

Amazing Bromo

Aku berkesempatan mengunjungi Bromo hanya satu hari satu malam disana. Menuju gunung Bromo bus rombonganku berhenti ternyata kita dioper untuk menaiki elep. Udara disana begitu dingin sehingga banyak masyarakat yang berjualan kaos kaki dan sarung tangan. Aku sampai di Desa Ngadisari tengah malam. 
Pagi hari aku berangkat untuk melakukan wawancara dengan penduduk sekitar. Saat aku melihat ke lingkungan sekitar betapa indahnya Desa Ngedisari di lingkari oleh gunung dan bukit-bukit yang indah. Tanaman yang ditanam di sana bukanlah padi melainkan tanaman holtikultura. Ada pengalaman menarik di sini saat aku dan temanku melakukan wawancara sampai ke perbatasan desa dan kita tersesat. Namun akhirnya salah satu keluarga bromo mengantar kami ke penginapan. Masyarakat suku tengger begitu ramah.

            Aku menuju gunung bromo dengan berjalan kaki karena jaraknya yang tidak begitu jauh dari penginapan. Aku sangat takjub melihat hamparan pasir yang mengelilingi gunung, indah sekali. 

Setelah berjalan jauh ternyata aku harus menaiki anak tangga. Aku sangat takut melihat ke belakang akhirnya dengan susah payah aku sampai di puncak. Namun saat berada di puncak gunung perasaanku tak tenang karena takut jatuh ke kawah.

Setelah beberapa lama menikmati keindahan aku turun. Tetapi saat aku turun sepetinya kakiku enggan untuk melangkah. Aku sudah membayangkan akan jatuh. Tiba-tiba air mataku menetes, teman-temanku kaget dan membantuku menuruni tangga. ini merupakan pengalaman yang paling memalukan. Setelah itu aku naik jeep untuk sampai ke penginapan.

Selama satu hari di Bromo aku merasa belum begitu mengenal adat istiadat yang ada di sana yang aku lihat mayoritas suku tengger beragama hindu sehingga sering membuat sesaji ke gunung bromo untuk meminta keselamatan. Kearifan masyarakat tengger begitu kental semoga tetap mempertahankan kearifan lokal disaat budata modernisasi menyebar dengan pesat. 

Kearifan Lokal Kampung Kuta

Saat pulang dari Karangsambung, saya bersama rombongan geografi mampir ke suatu tempat yang bernama kampung kuta. Nama kuta memang kedengaran sudah tidak asing lagi seperti nama pantai di Bali. Namun kampung kuta bukan nama kampung yang ada di bali melainkan terletak di Kabupaten Ciamis. Dalam hati pun bertanya-tanya ada fenomena apakah di sana?
Kampung kuta adalah sebuah kampung yang masih menjungjung tinggi nilai-nilai adat. Jika dilihat dari gerbang masuk terlihat sebuah kampung yang sepi, jauh dari keramaian, dan tertutup dengan dunia luar. Hal ini bisa dilihat dari bentuk rumah yang masih tradisional yaitu rumah panggung tanpa penerangan.
Selain itu masyarakat setempat masih menganut kepercayaan seperti yang terlihat pada papan larangan dibawah ini :
Peraturan di Kampung Kuta


Berkumpul dengan masyarakat setempat



Setelah mengunjungi kampung kuta pengetahuanku bertambah luas ternyata masih ada kampung adat yang masih tertutup dari perubahan-perubahan industri dari luar. Kita harus menghargai dan mempelajari apa yang menjadi nilai-nilai adat pada zaman dulu seperti rumah panggung adalah rumah yang didesain orang tua zaman dulu sebenarnya mempunyai manfaat untuk meminimalisir kerusakan jika terjadi gempa bumi, apalagi letak Kabupaten Ciamis yang berbatasan langsung dengan Samudera Hindia di sebelah selatan dan menjadi tempat tumbukan antara lempeng Eurasia dan Indoaustralia sehingga merupakan daerah rawan bencana.

Selasa, 17 Februari 2015

Eksotik Bali



Saat mendengar kata Bali terbayang keindahan-keindahan alam karena banyak orang bilang jika Bali merupakan surganya dunia. Aku pun tak menyangka mendapatkan kesempatan untuk berkunjung ke Bali selama dua hari. Setelah sampai di Pelabuan Gili Manuk aku menuju penginapan yang bertempat di Denpasar. Penginapan di sana mewah dengan fasilitas yang memuaskan.
Hari pertama aku mengunjungi Pantai Tanjung Benoa, terbayang olehku seperti keindahan pantai-pantai di Lombok namun saat aku melihat pantainya tidak seindah di Lombok yang aku lihat seperti pantai-pantai utara pada umumnya. Menariknya destinasi yang ditawarkan Pantai Tanjung Benoa bukan keindahan pantainya namun berbagai fasilitas permainan seperti Flying Fish, Banana Boat, Paraseling, dan naik perahu ke Pulau penyu. Bali begitu pintar dalam memanfaatkan pariwisata mereka memanfaatkan angin untuk sarana permainan. Seandainya Pantai Utara Jawa bisa seperti itu.
  

Sore harinya aku ke Pantai Kuta, rasanya penasaran ingin sekali melihat keindahan pantai kuta. Namun saat sampai di sana yang aku jumpai tidak jauh berbeda seperti Pantai Pangandaran, perbedaan keduanya terletak pada fasilitas yang ditawarkan untuk wisatawan. Di Pantai Kuta di sepanjang pantai terlihat wisatawan asing yang berjemur sedangkan di Pantai Pangandaran tak dijumpai hal itu.



Hari kedua perjalanan menuju Tanah Lot. Nah ini dia yang membuatku takjub keindahan karang-karang dan candi yang berada di atas bukit karang seperti melihat istana-istana di film Harry Potter. Air laut dengan suara ombaknya yang sesekali menyapu karang membuat suasana semakin indah. Tak heran jika banyak sekali yang mengabadikan fotonya di sana. 

Selama dua hari di Bali banyak sekali pelajaran yang bisa diambil bahwa fokus utama Bali yaitu dibidang pariwisata yang ditonjolkan secara maksimal. Jika berbicara keindahan pantai pasti setiap daerah mempunyai pantai yang lebih indah dari Bali namun setiap daerah belum bisa mengembangkan potensi pariwisata secara maksimal. Selain itu adat istiadat di Bali begitu kental inilah salah satu faktor penarik wisatawan, hal ini dibuktikan dengan tur gaid yang berpakaian adat Bali dan ketika berkunjung ke rumah makan aku tak mendengar alunan musik pop atau dangdut melainkan musik khas Bali. Itulah pengalamanku selama di Bali semoga setiap daerah bisa mengembangkan potensi pariwisata secara maksimal sehingga pendapatan daerah menjadi meningkat.